Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen adalah ikatan
yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2
atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1
atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada
atom-atom non logam).
Pembentukan ikatan kovalen
terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi
serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap
atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan
dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan
elektron yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen dengan
cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan
konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He
berjumlah 2 elektron).
Menurut jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama-sama, ikatan ini dibagi menjadi:
1. Ikatan kovalen tungggal
Tunggal di sini bermakna elektron yang dishare bersama antar 2 atom yang beriktatan berjumlah sepasang. Masing-masing atom menyumbangkan 1 elektron. Coba sobat amati struktur lewis dari senyawa metana (CH4) seperti gambar di bawah ini:
untuk mencapai kestabilan atom C perlu 4 buah elektron dan atom H
memerlukan 1 buh elektron untuk tiap atomnya. Aton karbon bisa mengikat 4
atom karbon secara bersamaan. Setiap ikatan atom C dengan tom H
melibatkan sepasang elektron sehingga dinamakan ikatan kovalen tunggal.
Contoh lain ikatan seperti ini ada pada senyawa asam klorida HCl, asam
bromida HBr, amonia NH3.
2. Ikatan kovalen ganda (rangkap 2)
Sobat hitung saat belajar biologi pasti akrab dengan senyawa berbentuk gas seperti CO2 dan O2. Keduanya dibutuhkan makhluk hidup terutama manusia, hewan, dan tumbuhan. Karbodioksida (CO2)
dan oksigen adalah contoh dari ikatan kovalen ganda yaitu ikatan
kovalen yang setiap ikatan antar atomnua melibatkan 2 pasang elektron (4
buah). Untuk mencapai kondisi stabil, atom karbon (C) memerlukan 4 buah
karena ia telah memiliki 4 buah elektron valensi. Atom O memerlukan 2
buah eletron untuk mencapai kestabilan. Oleh karena itu, 1 atom karbon
akan mengikat 2 buah atom oksigen. Masing-masing ikatan C dengan O
melibatkan 2 pasang elektron (ikatan kovalen ganda).
3. Ikatan kovalen rangkap tiga (3)
Sejalan dengan definisi ikatan kovalen
tunggal dan rangkap, ikatan ini disebut rangkap tiga karena setip ada
ikatan antar atom melibatkan 3 pasang (6 buah) elektron valensi. Berikut
proses pembentukan ikatan kovalen rangkap 3 pada senyawa unsur N2:
- Atom Nitrogen memiliki nomor atom 7 dengan konfigurasi 2,5
- Atom Nitrogen memiliki 5 elektron valensi dan guna mencapai kestabilan atomnya akan cenderung menerima 3 buah elektron.
- Ketika satu atom N berikatan dengan 1 atom sejenis maka terbentuk satu ikatan kovalen. Masing-masing atom menyumbangkan 3 elektron untuk digunakan bersama. Jadi ada 3 pasang (3 buah) elektron yang digunakan.
4. Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan
yang terbentuk dari pemakaian pasangan elektron bersama yang berasal
dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Contoh
senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah HNO3, NH4Cl, SO3, dan H2SO4.
Ciri-ciri dari ikatan kovalen koordinasi
adalah pasangan elektron bebas dari salah satu atom yang dipakai secara
bersama-sama.
Penyimpangan Pada Kaidah Oktet dan Duplet
Ikatan kovalen merupakan ikatan antar atom (unsur) kimia
nonlogam untuk mencapai kestabilan dengan memenuhi aturan oktet maupun
duplet. Akan tetapi pada kenyataannya ada penyimpangan dari aturan ini.
Contohnya seperti pada senyawa PCl5. Ketika unsur phospor direaksikan
dengan klorin akan menghasilkan senyawa PCl3 dan PCl5 bergantung pada
jumlah klorin yang digunakan bereaksi. Melihat konfigurasinya, atom
phospor memiliki elektron valensi 5 dan cenderung menerima 3 elektron
untuk mencapai kestabilan. Untuk senyawa PCl3 memenuhi kaidah oktet,
akan tetapi untuk PCl5 menyimpang. Untuk setip atom klorin telah
memiliki 8 elektron tetapi atom Phospor total mempunyai 10 elektron.
Sifat-sifat senyawa kovalen sebagai berikut
- Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H2, O2, N2, Cl2, CO2), cair (misalnya H2O dan HCl), ataupun berupa padatan.
- Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik menarik antar molekulnya lemah meskipun ikatan antar atomnya kuat.
- Larut dalam pelarut non polar dan beberapa diantaranya dapat berinteraksi dengan pelarut polar.
- Larutannya dalam air ada yang menghantarkan arus listrik (misal HCl) tetapi sebagian besar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan, ataupun larutannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar