Sabtu, 31 Oktober 2015

Ikatan Kovalen

Ikatan Kovalen

Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).

Pembentukan ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

Menurut jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama-sama, ikatan ini dibagi menjadi:

1. Ikatan kovalen tungggal

Tunggal di sini bermakna elektron yang dishare bersama antar 2 atom yang beriktatan berjumlah sepasang. Masing-masing atom menyumbangkan 1 elektron. Coba sobat amati struktur lewis dari senyawa metana (CH4) seperti gambar di bawah ini:

http://rumushitung.com/wp-content/uploads/2013/07/ikatan-kovalen-pada-metana.jpg

untuk mencapai kestabilan atom C perlu 4 buah elektron dan atom H memerlukan 1 buh elektron untuk tiap atomnya. Aton karbon bisa mengikat 4 atom karbon secara bersamaan. Setiap ikatan atom C dengan tom H melibatkan sepasang elektron sehingga dinamakan ikatan kovalen tunggal. Contoh lain ikatan seperti ini ada pada senyawa asam klorida HCl, asam bromida HBr, amonia NH3.

2. Ikatan kovalen ganda (rangkap 2)

 

http://rumushitung.com/wp-content/uploads/2013/07/pembentukan-ikatan-kimia-pad-oksigen.jpg 

Sobat hitung saat belajar biologi pasti akrab dengan senyawa berbentuk gas seperti CO2 dan O2. Keduanya dibutuhkan makhluk hidup terutama manusia, hewan, dan tumbuhan. Karbodioksida (CO2) dan oksigen adalah contoh dari ikatan kovalen ganda yaitu ikatan kovalen yang setiap ikatan antar atomnua melibatkan 2 pasang elektron (4 buah). Untuk mencapai kondisi stabil, atom karbon (C) memerlukan 4 buah karena ia telah memiliki 4 buah elektron valensi. Atom O memerlukan 2 buah eletron untuk mencapai kestabilan. Oleh karena itu, 1 atom karbon akan mengikat 2 buah atom oksigen. Masing-masing ikatan C dengan O melibatkan 2 pasang elektron (ikatan kovalen ganda).

3. Ikatan kovalen rangkap tiga (3)

Sejalan dengan definisi ikatan kovalen tunggal dan rangkap, ikatan ini disebut rangkap tiga karena setip ada ikatan antar atom melibatkan 3 pasang (6 buah) elektron valensi. Berikut proses pembentukan ikatan kovalen rangkap 3 pada senyawa unsur N2:
  • Atom Nitrogen memiliki nomor atom 7 dengan konfigurasi 2,5
  • Atom Nitrogen memiliki 5 elektron valensi dan guna mencapai kestabilan atomnya akan cenderung menerima 3 buah elektron.
  • Ketika satu atom N berikatan dengan 1 atom sejenis maka terbentuk satu ikatan kovalen. Masing-masing atom menyumbangkan 3 elektron untuk digunakan bersama. Jadi ada 3 pasang (3 buah) elektron yang digunakan. 
4. Ikatan kovalen koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian pasangan elektron bersama yang berasal dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Contoh senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah HNO3, NH4Cl, SO3, dan H2SO4.
Ciri-ciri dari ikatan kovalen koordinasi adalah pasangan elektron bebas dari salah satu atom yang dipakai secara bersama-sama.

Penyimpangan Pada Kaidah Oktet dan Duplet

Ikatan kovalen merupakan ikatan antar atom (unsur) kimia nonlogam untuk mencapai kestabilan dengan memenuhi aturan oktet maupun duplet. Akan tetapi pada kenyataannya ada penyimpangan dari aturan ini. Contohnya seperti pada senyawa PCl5. Ketika unsur phospor direaksikan dengan klorin akan menghasilkan senyawa PCl3 dan PCl5 bergantung pada jumlah klorin yang digunakan bereaksi. Melihat konfigurasinya, atom phospor memiliki elektron valensi 5 dan cenderung menerima 3 elektron untuk mencapai kestabilan. Untuk senyawa PCl3 memenuhi kaidah oktet, akan tetapi untuk PCl5 menyimpang. Untuk setip atom klorin telah memiliki 8 elektron tetapi atom Phospor total mempunyai 10 elektron.


Sifat-sifat senyawa kovalen sebagai berikut
  1. Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H2, O2, N2, Cl2, CO2), cair (misalnya H2O dan HCl), ataupun berupa padatan.
  2. Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik menarik antar molekulnya lemah meskipun ikatan antar atomnya kuat.
  3. Larut dalam pelarut non polar dan beberapa diantaranya dapat berinteraksi dengan pelarut polar.
  4. Larutannya dalam air ada yang menghantarkan arus listrik (misal HCl) tetapi sebagian besar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan, ataupun larutannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar